Sutta Perihal Uposatha Berunsur Sembilan [A. 4:387]

“Oh para bhikkhu, pengamalan uposatha berunsur sembilan baik pahala, manfaat, kegemilangan, maupun jangkauannya besar sekali. Oh para bhikkhu, bagaimanakah pengamalan uposatha berunsur sembilan yang pahala, manfaat, kegemilangan, maupun jangkauannya besar sekali itu?” “Dalam hal ini, oh para bhikkhu, demikianlah yang direnungkan para siswa Sang Ariya : Para Arahat, sepanjang hidup telah meninggalkan pembunuhan makhluk hidup, telah menghindari pembunuhan makhluk hidup, telah meletakkan tongkat pemukul serta senjata tajam, tahu malu dan memiliki rasa iba, berbelas kasih atas kemaslahatan semua makhluk hidup. Saya pun hari ini, siang dan malam ini akan meninggalkan pembunuhan makhluk hidup, akan menghindari pembunuhan makhluk hidup, akan meletakkan tongkat pemukul serta senjata tajam, tahu malu dan memiliki rasa iba, berbelas kasih atas kemaslahatan semua makhluk hidup. Dengan cara demikianlah saya meneladan para Arahat, dan akan mengamalkan uposatha. Inilah unsur pertama yang menyertai.

Para Arahat, sepanjang hidup telah meninggalkan pengambilan sesuatu yang tidak diberikan, menghindari pengambilan sesuatu yang tidak diberikan, hanya mengambil apa yang diberikan, hanya menginginkan apa yang diberikan, tidak mencuri, diri sendiri bersih. Saya pun hari ini, siang dan malam ini akan meninggalkan pengambilan sesuatu yang tidak diberikan, menghindari pengambilan sesuatu yang tidak diberikan, hanya mengambil apa yang diberikan, hanya menginginkan apa yang diberikan, tidak mencuri, diri sendiri bersih. Dengan cara demikianlah saya meneladan para Arahat, dan akan mengamalkan uposatha. Inilah unsur kedua yang menyertai.

Para Arahat, sepanjang hidup telah meninggalkan kehidupan tidak suci, hidup suci, hidup menjauhi dan menghindari percabulan orang awam. Saya pun hari ini, siang dan malam ini akan meninggalkan kehidupan tidak suci, hidup suci, hidup menjauhi dan menghindari percabulan orang awam. Dengan cara demikianlah saya meneladan para Arahat, dan akan mengamalkan uposatha. Inilah unsur ketiga yang menyertai.

Para Arahat, sepanjang hidup telah meninggalkan ucapan bohong, menghindari ucapan bohong, mengucapkan yang benar, yang bersanding dengan kebenaran, tandas, dapat dijadikan tumpuan, tidak mendustai orang-orang di dunia. Saya pun hari ini, siang dan malam ini akan meninggalkan ucapan bohong, menghindari ucapan bohong, mengucapkan yang benar, yang bersanding dengan kebenaran, tandas, dapat dijadikan tumpuan, tidak mendustai orang-orang di dunia. Dengan cara demikianlah saya meneladan para Arahat, dan akan mengamalkan uposatha. Inilah unsur keempat  yang  menyertai.

Para  Arahat, sepanjang hidup telah meninggalkan minuman beralkohol, minuman hasil fermentasi yang memabukkan yang mengondisikan kelengahan; menghindari minuman beralkohol, minuman hasil fermentasi yang memabukkan yang mengondisikan kelengahan. Saya pun hari ini, siang dan malam ini akan meninggalkan minuman beralkohol, minuman hasil fermentasi yang memabukkan yang mengondisikan kelengahan; menghindari minuman beralkohol, minuman hasil fermentasi yang memabukkan yang mengondisikan kelengahan. Dengan cara demikianlah saya meneladan para Arahat, dan akan mengamalkan uposatha. Inilah unsur kelima yang menyertai.

Para Arahat, sepanjang hidup hanya makan sekali, berhenti santap malam, menghindari makan pada waktu yang salah. Saya pun hari ini, siang dan malam ini hanya akan makan sekali, berhenti santap malam, menghindari makan pada waktu yang salah. Dengan cara demikianlah saya meneladan para Arahat, dan akan mengamalkan uposatha. Inilah unsur keenam yang menyertai.

Para Arahat, sepanjang hidup telah meninggalkan menonton hiburan tari-tarian, nyanyian, dan musik telah meninggalkan pengenaan untaian bunga, wangi-wangian, urapan kosmetik, perhiasan dan dandanan — pengondisi persolekan; menghindari menonton hiburan tari-tarian, nyanyian, dan musik menghindari pengenaan untaian bunga, wangi-wangian, urapan kosmetik, perhiasan dan dandanan — pengondisi persolekan. Saya pun hari ini, siang dan malam ini akan meninggalkan menonton hiburan tari-tarian, nyanyian, dan musik meninggalkan pengenaan untaian bunga, wangi-wangian, urapan kosmetik, perhiasan dan dandanan — pengondisi persolekan; menghindari menonton hiburan tari-tarian, nyanyian, dan musik menghindari pengenaan untaian bunga, wangi-wangian, urapan kosmetik, perhiasan dan dandanan — pengondisi persolekan. Dengan cara demikianlah saya meneladan para Arahat, dan akan mengamalkan uposatha. Inilah unsur ketujuh yang menyertai.

Para Arahat, sepanjang hidup telah meninggalkan pembaringan yang tinggi dan besar, menghindari pembaringan yang tinggi dan besar, hanya menggunakan pembaringan yang rendah, di atas ranjang (kecil?) atau tikar rerumputan. Saya pun hari ini, siang dan malam ini akan meninggalkan pembaringan yang tinggi dan besar, menghindari pembaringan yang tinggi dan besar, hanya menggunakan pembaringan yang rendah, di atas ranjang (kecil?) atau tikar rerumputan. Dengan cara demikianlah saya meneladan para Arahat, dan akan mengamalkan uposatha. Inilah unsur kedelapan yang menyertai.

Ia senantiasa memancarkan pikiran yang disertai dengan cinta kasih (mettā) ke satu arah, kemudian ke arah yang kedua, ketiga dan keempat. Demikianlah ia senantiasa memancarkan pikiran yang disertai dengan cinta kasih (mettā) ke atas, ke bawah, ke samping, ke semua arah, semua penjuru dunia, secara meluas dan luhur, tanpa batas, bebas dari kebencian, bebas dari niat jahat. Inilah unsur kesembilan yang menyertai. Demikianlah, oh para bhikkhu, pengamalan uposatha berunsur sembilan yang baik pahala, manfaat, kegemilangan, maupun jangkauannya besar sekali.” Kedelapan.

 

Leave a comment